Pada masa ini Thiwul sering dikenal hanya sebagai nyamikan. Orang-orang membeli tiwul di pasar sebagai makanan ringan, Sebenarnya tiwul ini awalnya adalah makanan pengganti beras. Tiwul berbahan baku singkong menjadi bahan baku penggati beras karena pada masa penjajahan Jepang harga beras sangat mahal. Masyarakat mencampur tiwul dengan beras kemudian dimasak untuk makan sehari-hari. Makanan ini dinamakan Sego Thiwul. Kenapa sego thiwul? Karena memang dijadikan sebagai pengganti nasi pada masa itu.
Tiwul sering di temukan di daerah Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Blitar dan Pacitan, karena memang pada masa itu daerah tersebut sempat memanfaatkan tiwul sebagai pengganti nasi.